Dibandingkan dengan alat elektronik lainnya, perangkat komputer dan laptop memang lebih rentan mengalami masalah ataupun kerusakan. Apalagi jika penggunaannya yang berlebihan atau tidak wajar. Untuk memperbaikinya anda pun harus menyiapkan dana yang sesuai dengan kerusakannya.
Biaya servis komputer laptop pada umumnya berbeda-beda tergantung kerusakan yang dialami serta tingkat kesulitan dalam memperbaikinya. Untuk kerusakan ringan mungkin anda dapat mengatasinya sendiri dengan berbekal panduan di berbagai forum website / youtube, sehingga tidak perlu datang ke tempat servis.
Namun pada kasus berat, mau tidak mau perangkat harus ditangani oleh teknisi ahli, terlebih jika kerusakannya sudah berkaitan dengan part hardware yang terlalu beresiko jika ditangani oleh orang awam.
Berikut merupakan gambaran biaya service komputer secara umum :
Install OS / Windows : 75 ribu - 150 ribu
Servis keyboard laptop : 30 ribu - 50 ribu
Servis speaker : 100 ribu - 300 ribu
Flash BIOS Mainboard : 250 ribu - 500 ribu
Ganti keyboard laptop : 150 ribu - 500 ribu
Ganti touchpad laptop : 200 ribu - 400 ribu
Ganti LCD laptop : 750 ribu - 1,5 juta
Ganti kabel fleksibel : 150 ribu - 400 ribu
Ganti thermal paste : 50 ribu - 150 ribu
Ganti DVD drive : 180 ribu - 300 ribu
Ganti RAM : 250 ribu - 800 ribu
Ganti Hardisk / SSD : 350 ribu - 2 juta
Ganti baterai : 200 ribu - 500 ribu
Ganti casing laptop : 200 ribu - 800 ribu
Ganti engsel laptop : 100 ribu - 300 ribu
Maintenance/Lain-lain : 100 - 400 ribu
Servis Laptop Matot (mati total) : 500 ribu - 2 juta
Aplikasi ini merupakan aplikasi open source yang penggunaannya cukup sederhana dan yang paling penting gratis. Tidak hanya itu, selain kapasitas aplikasi yang cukup kecil, dan tidak terlalu banyak makan memory ram komputer ataupun laptop kamu. Aplikasi tersebut adalah Lively Wallpaper yang bisa diunduh secara gratis melalui Microsoft Store ataupun dari website resmi nya.
Berikut cara membuat wallpaper bergerak di Windows 10 dengan aplikasi Lively Wallpaper :
Seperti yang sudah dijadwalkan, security update tambahan bagi Windows 7 dan Windows 8/8.1 resmi telah berakhir pada Selasa, 10 Januari 2023 kemarin. Itu artinya pengguna sistem operasi generasi tersebut harus upgrade ke Windows 10 atau Windows 11 yang lebih baru.
Microsoft memang sudah mengumumkan “kematian” Windows 7 dan Windows 8/8.1 sejak
Januari 2020 lalu. Namun, mereka masih memberikan Extended Security Update
(ESU) hingga tiga tahun dengan biaya tertentu.
Hal
tersebut tentu sangat membantu bagi pengguna partai besar macam kantor dan
kalangan enterprise yang membutuhkan waktu dan juga biaya untuk bermigrasi.
Tiga tahun berselang, hari itu pun akhirnya tiba.Tentu, komputer dengan Windows
7 dan Windows 8/8.1 masih tetap berjalan akan tetapi berakhirnya security
update dari Microsoft membuat OS tersebut jadi rentan terkena serangan cyber.
Tak ada pilihan lain selain upgrade Windows 10 atau Windows 11.
Kebanyakan
perangkat dengan Windows 7 mungkin tak akan memenuhi syarat untuk upgrade ke
Windows 11, yang mewajibkan TPM 2.0 dan prosesor terbaru. Untuk itu, Microsoft
menyarankan Windows 10 sebagai opsi untuk perangkat lama tersebut, meskipun
Windows 10 juga akan berakhir dukungannya pada 14 Oktober 2025 mendatang.
Sebagai
informasi, Windows 7 masih dipakai oleh 10% pengguna Windows di seluruh dunia,
sedangkan Windows 8/8.1 hanya sekitar 4%. Sementara itu, pengguna Windows 10
sudah cukup banyak mencapai 68%, namun OS terbaru Windows 11 baru dipakai
kurang dari 17%.
Sumber : https://www.jagatreview.com/
Author : Mahfud